Gempa Lombok 7,0 SR, BMKG: Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad, 5 Agustus, 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami.
“Setelah parameter gempa bumi, kekuatannya menjadi 7,0 SR dan berpotensi terjadi tsunami,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Ahad 5 Agustus 2018.
Rahmat mengatakan titik gempa berada di kedalaman 15 km dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8.73 LS dan garsi bujur 116.48 BT.
Saat ini, kata dia, statusnya sudah waspada untuk Lombok Barat bagian utara dan Lombok Timur bagian utara. “Untuk kawasan Lombok Barat dan Timur bagian utara statusnya sudah waspada,” ujarnya.
Menurut Rahmat tiba gelombang dapat berbeda-beda. Selain itu gelombang pertama bisa saja bukan gelombang yang terbesar.
Sumber: Tempo.co
- Published in Berita
Banjir dan Longsor Terjang Pacitan, Empat Kecamatan Terendam Banjir Parah
Sejumlah desa di empat kecamatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terendam banjir hingga ketinggian lebih satu meter, dampak hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (27/11) hingga Selasa (28/11/2017).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan Ratna Budiono, Selasa mengatakan, banjir terpantau di wilayah Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo, itu sekitar Lorok, lalu Kebonagung Kecamatan Kebonagung, Pacitan serta Arjosari.
“Itu laporan sementara sampai pagi ini. Dan sekarang hujan masih terus mengguyur,” kata Ratna Budiono dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Ratna menyebut, ketinggian genangan air (banjir) yang merendam di jalan lintas selatan (JLS) mencapai batas ketinggian roda truk besar.
“Itu tidak sampai satu meter ya, karena posisi JLS ini kan tinggi. Tapi kalau di sawah-sawah bisa lebih dalam lagi,” katanya.
Belum ada estimasi resmi luasan areal persawahan maupun pemukiman yang terendam banjir.
Namun menurut pantauan BPBD sampai selasa pagi, hampir semua areal persawahan di sekitar Kota Pacitan terendam cukup dalam.
Menurut Ratna, kendati hujan masih terus mengguyur saat ini ketinggian banjir berangsur turun seiring siklus air surut pada permukaan laut pesisir wilayah tersebut.
“Khusus di wilayah Sirnoboyo (Kecamatan Pacitan), ini ada beberapa rumah yang mulai pengungsian, dan sudah kami siapkan dapur umum mulai pukul 03.00 WIB, dini hari tadi,” katanya.
Selain pemukiman di Desa Sirnoboyo, dapur umum juga dibuka di wilayah Kecamatan Kebonagung sehingga total ada dua dapur umum.
“Kami belum estimasi berapa jumlah warga yang pengungsi, namun tadi pagi kami kirim 500 nasi bungkus dan semuanya habis,” katanya.
Ratna Budiono mengatakan, fenomena banjir dan longsor terjadi sebagai dampak Siklon Tropis yang terjadi di pesisir selatan Jawa, sebagaimana peringatan dini yang sudah disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Senin (27/11), mulai dari Yogyakarta, Jawa Tengah termasuk pesisir selatan Jatim di Pacitan.
Terkait dampak longsor, pihak BPBD Pacitan sampai saat ini masih terus melakukan pendataan.
Beberapa jalur antardesa dilaporkan putus total, jalur JLS di wilayah tamperan ambrol, namun belum ada data pasti mengenai jumlah rumah yang rusak ataupun tertimbun.
“Sementara ini ada satu warga yang terluka akibat terdampak longsor dan sudah dievakuasi ke pusat layanan kesehatan terdekat,” ujarnya.
11 Orang Tewas Akibat Longsor dan Banjir
Sebanyak 11 orang meninggal akibat bencana longsor dan banjir yang menerjang Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Ke-11 korban tewas itu terdiri dari sembilan orang yang dikabarkan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Pacitan, serta dua orang akibat hanyut terbawa banjir.
“Yang tertimpa longsor ada tujuh ditambah dua, jadi sembilan. Meninggal akibat tanah longsor, bukan karena banjir,” kata Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/11/2017) siang.
Dia menuturkan, peristiwa longsor yang menewaskan sembilan orang itu terjadi pada Selasa (28/11/2017) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Ketujuh korban meninggal berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, dan dua orang warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo.
Sembilan korban meninggal akibat longsor itu hingga kini belum dapat dievakuasi. Sulitnya akses menuju lokasi dan tingginya intensitas hujan menjadi kendala.
“Kami enggak berani mengevakuasi. Intensitas hujan masih sangat tinggi, sangat membahayakan,” ujarnya.
Yudi menambahkan, sementara untuk dua orang yang dikabarkan hanyut terseret banjir sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
“Yang hanyut ini sudah ditemukan. Ada yang meninggal dua orang,” imbuhnya.
Yudi meminta kepada seluruh masyarakat agar mendoakan agar warga Pacitan yang mengalami musibah bencana banjir dan longsor dapat dievakuasi dengan selamat.
“Mohon doanya ya,” katanya.
Hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Senin (27/11/2017) kemarin hingga Selasa (28/11/2017) di wilayah Pacitan. Akibatnya, sejumlah rumah warga dan jalan raya tergenang air.
Sekretaris BPBD Pacitan (pengendali posko) Ratna Budiono, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, membenarkan kejadian tersebut.
” Banjir sudah mulai sejak tadi malam, sekitar pukul 02.00 WIB di wilayah perkotaan dan Kebonagung,” kata Ratna, Selasa (28/11/2017) pagi.
Ratna mengatakan, banjir di Pacitan disebabkan tingginya debit air hujan serta juga disebabkan adanya tanggul di anak sungai yang jebol.
“Ada tanggul jebol di anak sungai kecil di Kebonagung. Penyebab utamanya, debit air hujan yang lumayan tinggi lebih 100 milimeter bisa dikatakan ekstrem, dampak dari Tropical Cyclone (TC) di wilayah Jawa,” katanya.
Dia menuturkan, banjir tidak merata atau menyeluruh di seluruh wilayah kecamatan di Pacitan.
Banjir terjadi di beberapa spot atau titik di sejumlah kecamatan.
Daerah-daerah tersebut antara lain satu dusun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo; Desa Tambakrejo dan Desa Kebonagung di Kecamatan Kebonagung; serta empat desa di Kecamatan Pacitan, yakni Desa Sirnoboyo, Sukoharjo, Kayen, dan Kembang.
“Banjir terbagi beberapa spot, tidak menyeluruh. Kondisi banjir paling parah berada di Kecamatan Pacitan dan Kebonagung,” katanya.
Sumber:
https://pacitanku.com/2017/11/28/empat-kecamatan-di-pacitan-terendam-banjir-parah
http://regional.kompas.com/read/2017/11/28/16044191/banjir-dan-longsor-terjang-pacitan-11-tewas
- Published in Berita
Komite Kemanusiaan Indonesia Galang Dana untuk Rakyat Suriah
KKI – Perang berkepanjangan yang terjadi di Suriah hingga saat ini sudah memakan ratusan ribu korban jiwa, rumah hancur rata dengan tanah, bangunan sekolah, rumah sakit sudah tidak bisa digunakan, warga Suriah dipaksa mengungsi ke negara tetangga dan yang pasti anak-anak adalah korban yang paling merasakan perang ini.
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini Komite Kemanusiaan Indonesia beserta para relawan kemanusiaan mengadakan safari penggalangan dana untuk membantu masyarakat Aleppo di Suriah.
“Peperangan yang terjadi di Suriah sebenarnya sudah berlangsung selama lima tahun terakhir, yakni sejak Maret 2011 sampai sekarang. Tapi kita baru tahu sekarang karena baru terekspos ke media massa” ungkap Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia, Masturi Istamar Suhadi ketika mengadakan penggalangan dana di Masjid Al Ukhuwwah, Kota Luwuk, Sulawesi Tengah (6/1).
Tidak hanya menggalang dana untuk membantu rakyat Suriah, Kami juga ingin ada publik awareness, bersuara untuk rakyat Suriah yang menjadi korban Perang.
“Kegiatan ini bukan semata untuk menggalang dana melainkan yang terpenting adalah mengajak seluruh masyarakat Indonesia berempati dan memiliki kepedulian terhadap masyarakat di Suriah” ujar Masturi yang juga Alumni Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada rakyat Suriah.
Salurkan DONASI anda ke Nomor Rekening:
Bank Muamalat 311.001.5736
BCA 4740.51.3333
Atas nama: Yayasan Kemanusiaan & Kesejahteraan Indonesia
Tambahkan 3 digit angka 011 diakhir jumlah transfer anda
Konfirmasi Donasi 0813 1144 9389 / 0813 1975 3450
- Published in Berita
Komite Kemanusiaan Indonesia: Kepedulian Sosial Tak Hanya Soal Materi
Bekasimedia (12/03/15) – Komite Kemanusiaan Indonesia menyelenggarakan Training for Trainer dengan tema “Protecting Our Youth from the Consequences of Immorality”. Training dua hari ini dibuka pada hari Senin (10/3) oleh Soeripto, selaku Ketua Umum Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI).
Tampak hadir di ruang rapat MUC Building TB. Simatupang Jakarta Selatan, tempat acara dihelat, beberapa delegasi dari lembaga-lembaga sosial dan kepemudaan. Di antaranya Rumah Keluarga Indonesia (RKI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), PKPU, Islamic Medical Association Indonesia (IMANI), Adara Relief International, dan Forum Lingkar Pena (FLP). Sementara dari lembaga kepemudaan tampak hadir perwakilan Salam UI, YouthCare International dan komunitas Muda Berdakwah.
Dalam sesi materi hari pertama, Prof. Dr. Abdelhameed Qudah selaku instruktur memaparkan bagaimana bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja yang berdampak pada beragam penyakit. Presiden Federation Islamic Medical Association (FIMA) yang merupakan spesialis penyakit dalam asal Jordania ini, membedah satu-persatu penyakit yang muncul akibat seks bebas. Sebagai pimpinan asosiasi dokter-dokter muslim yang berpusat di Washington ini, selain memaparkan dampak free sex dari sisi medis, juga mengulas dari perspektif agama.
“Apa yang dilarang Allah sesungguhnya berdampak bahaya bagi alam semesta,” simpulnya.
Dalam paparannya, Abdelhameed juga mengungkapkan bahwa, “Perilaku buruk itu melahirkan keburukan juga, baik dunia maupun akhirat.”
KKI memandang bahwa kepedulian kita terhadap sosial tidak cukup hanya dalam hal kebutuhan materi, melainkan juga dalam hal kebutuhan moral. Untuk itu KKI mengharapkan lembaga-lembaga apapun dapat memberikan perhatian terhadap problem moral generasi muda. (i)
Sumber: http://www.bekasimedia.com/komite-kemanusiaan-indonesia-kepedulian-sosial-tak-hanya-soal-materi/
TFT KKI, Bersama Menyelamatkan Generasi Muda
dakwatuna.com – Jakarta. Komite Kemanusiaan Indonesia menyelenggarakan Training for Trainer dengan tema “Protecting Our Youth from the Consequences of Immorality”. Training dua hari ini dibuka pada hari Senin (10/3) oleh bapak Soeripto selaku Ketua Umum Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI).
Tampak hadir di ruang rapat MUC Building TB. Simatupang Jakarta Selatan, tempat acara dihelat, beberapa delegasi dari lembaga-lembaga sosial dan kepemudaan. Di antaranya Rumah Keluarga Indonesia, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), PKPU, Islamic Medical Association Indonesia (IMANI), Adara Relief International, dan Forum Lingkar Pena (FLP). Sementara dari lembaga kepemudaan tampak hadir perwakilan Salam UI, YouthCare International dan komunitas Muda Berdakwah.
Dalam sesi materi hari pertama, Prof. Dr. Abdelhameed Qudah selaku instruktur memaparkan bagaimana bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja yang berdampak pada beragam penyakit. Presiden Federation Islamic Medical Association (FIMA) yang merupakan spesialis penyakit dalam asal Jordania ini, membedah satu-persatu penyakit yang muncul akibat seks bebas. Sebagai pimpinan asosiasi dokter-dokter muslim yang berpusat di Washington ini, selain memaparkan dampak free sex dari sisi medis, juga mengulas dari perspektif agama.
“Apa yang dilarang Allah sesungguhnya berdampak bahaya bagi alam semesta,” simpulnya.
Dalam paparannya, Dr. Abdelhameed juga mengungkapkan bahwa, “Perilaku buruk itu melahirkan keburukan juga, baik dunia maupun akhirat.”
KKI memandang bahwa kepedulian kita terhadap sosial tidak cukup hanya dalam hal kebutuhan materi, melainkan juga dalam hal kebutuhan moral. Untuk itu KKI mengharapkan lembaga-lembaga apapun dapat memberikan perhatian terhadap problem moral generasi muda. (M.Irfan/sbb/dakwatuna)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/03/11/65562/tft-kki-bersama-menyelamatkan-generasi-muda
Siaga Bencana Banjir, KKI Adakan Water Rescue Training 2014
Komite Kemanusiaan Indonesia untuk kesekian kalinya mengadakan Water Rescue Training 2014 di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan pada Minggu, 14 Desember 2014.
Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk siaga bencana banjir yang diperkirakan puncak musim hujan tahun ini akan terjadi pada bulan Januari dan Februari mendatang dan juga pelatihan kerelawanan untuk para pemuda di daerah Tangerang Raya.
Peserta yang ikut kegiatan pelatihan ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari siswa SMA, pengusaha, guru, pegawai swasta hingga pegawai negeri sipil (PNS). Selanjutnya mereka akan dikelompokan sesuai dengan kedekatan tempat tinggal mereka, untuk memudahkan kordinasi apabila terjadi bencana banjir di daerah masing-masing.
Pada pelatihan tahun ini peserta diberi materi tentang Kerelawanan, Mitigasi Bencana, Assesment Bencana, Manajemen Dapur Umum dan tentunya penyelamatan di air (Water Rescue).
Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia, Masturi Istamar Suhadi mengatakan “Selain sebagai bentuk siaga bencana banjir, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk merekrut relawan baru yang siap turun ketika terjadi bencana, khususnya banjir”. (Teks dan Foto: Fajrul Islam)
- Published in Berita
Gunung Kelud Meletus, Ribuan Warga Mengungsi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Kelud telah meletus Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB. Ribuan warga, kata dia, telah mengungsi dan proses evakuasi masih terus berjalan.
Erupsi Gunung Kelud, kata Sutopo, masih terus berlangsung hingga saat ini sejak erupsi pertama terjadi.
“Hujan abu, pasir dan kerikil diperkirakan hingga radius 15 kilometer, khususnya di barat hingga barat daya dari Gunung Kelud,” katanya, Kamis (13/2) malam. Puncak gunung, ujar Sutopo, terlihat kilat terus menerus yang mengindikasikan erupsi terus berlangsung. Visual kondisinya gelap.
Sutopo mengimbau masyarakat agar mengungsi dengan tertib dan tidak panik. Masyarakat juga diimbaunya mengungsi ke luar radius 10 kilometer dari lereng Gunung Kelud. Di sisi barat lereng, masyarakat telah mengungsi di Kecamatan Wates, Ponggok, Sanan Kulon, Gurah, Pare dan lainnya.
Sumber: republika.co.id
- Published in Berita
Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) Gelar Seminar “Peduli Rakyat Suriah “
Menyikapi konflik berkepanjangan di Suriah yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang, Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) menggelar Seminar Kemanusiaan “Peduli Rakyat Suriah “, Sabtu (19/1) bertempat di kawasan Senayan Jakarta Selatan.
Hadir dalam seminar ini sejumlah tokoh dari beragam latar belakang, seperti Muzzamil Yusuf (anggota DPR Fraksi PKS), Masturi Istamar, MA (Direktur Pelaksana KKI), dr.Angga Dimas (Sekjen HASI), Ust.Bahtiar Nashir, MA (Sekjen MIUMI), DR.M Hamdan Basyar, M.Si (Peneliti LIPI) dan Suripto, SH (Direktur KKI), Oke Setiadi, M.Sc (Ketua Panitia Seminar), Bayram Nur Akay ( Hayrat Foundation Turki).
Dalam seminar ini dipaparkan pula kondisi Suriah terkini, lebih dari 60 ribu orang telah terbunuh dalam rentang waktu 22 bulan konflik ini. Kondisi para pengungsi Suriah mengalami kondisi sangat tragis dan memprihatinkan. Ancaman kematian menghadang sebab kelaparan, sakit, cuaca ekstrim dan serbuan pasukan rezim Assad. Banyak yang terlantar, tidak mendapatkan bantuan lembaga kemanusiaan karena sulitnya menjangkau wilayah-wilayah lokasi bentrok aktif pasukan Al Assad dan oposisi.
Akibatnya jutaan rakyat Suriah mengungsi ke berbagai negara dimana lebih setengah juta pengungsi diantaranya adalah anak-anak. Sekitar 4 juta jiwa rakyat Suriah terlantar dan terkurung dirumah-rumah mereka, seperempat dari keseluruhan warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Hasil dari seminar ini, Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) bersama berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia menyeru seluruh komponen masyarakat untuk melakukan aksi sebagai berikut :
- Menyampaikan kondisi nyata para pengungsi korban tragedi Suriah kepada seluruh masyarakat di Indonesia.
Mendesak Pemerintah Indonesia agar menyeru Pemerintah Suriah untuk menyelesaikan masalah dalam negeri tanpa menggunakan kekerasan.
Mendesak PBB agar menekan pemerintah Suriah untuk menghentikan peperangan dan mencari jalan penyelesaian terbaik.
Menggalang dana untuk bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi di dalam dan luar negeri Suriah.
Mengutus delegasi untuk berkomunikasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan di seluruh dunia untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat Suriah.
Melakukan qunut nazilah dan doa untuk keselamatan rakyat Suriah yang tertindas.
Sumber: http://www.suara-media.com/2013/01/komite-kemanusiaan-indonesia-kki-gelar.html
Komite Kemanusiaan Indonesia Ajak Rakyat Bantu Suriah
RMOL. Selain menegerahkan misi kemanusiaan terhadap warga Jakarta dan sekitarnya yang sedang berjuang menghadapi banjir, Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) juga akan mengerahkan bantuan kemanusiaan kepada warga Suriah yang makin buruk kondisinya.
Menurut Ketua Pelaksana KKI, Masturi Istamar, korban kemanusiaan menurut data PBB di Suriah sampai awal Januari, sudah mencapai 60.000 jiwa. Korban tersebut merupakan akumulasi dari korban tewas, pengungsi dan luka-luka. Berangkat dari fakta tersebut, KKI juga mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk ikut peduli terhadap korban perang yang melibatkan pemerintah Assad dan pemberontak itu.
“Kami sudah mengerahkan bantuan buat warga Jabodetabek yang kena banjir dengan mengerahkan bantuan obat, perahu karet dan makanan, selanjutnya kami juga mengumpulkan dana untuk korban banjir di Suriah, bedanya di Suriah banjir kemanusiaan,” tegas Masturi kepada wartawan di Rumah Makan Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/1)
Sejauh ini, dana yang sudah terkumpul untuk korban Suriah dari KKI yang juga bekerjsama dengan 30 LSM dan Oganisasi kemanusiaan lainnya, sudah mencapai Rp 200 juta. KKI pun mengajak kepada seluruh masyrakat Indonesia untuk turut aktif menyumbang dan bisa juga mendaftarkan diri sebagai relawan yang akan diterbangkan ke Suriah. Bantuan yang akan diberikan menurut Masturi berupa obat-obatan, makanan, selimut, pakaian dan juga tenaga medis.
“Rencana pemberangkatan akan kami targetkan akhir Februari nanti, kami akan bekerjasama juga dengan Kementerian Luar Negeri. Target bantuan pertama kami adalah warga Suriah yang mengungsi di Turki dulu, kami sudah punya cabang di sana,” imbuh Masturi.
Walau Indonesia termasuk terlambat memberikan bantuan dibanding dengan lembaga-lembaga kemanusiaan dari negara lain, namun KKI yakin jika konflik Suriah masih akan memakan korban kemanusiaan lebih banyak lagi. Bantuan pun bisa disalurkan kepada lembaga-lembaga kemanusian seperti PKPU, Rumah Zakat atau lansgung ke kantor KKI di Jalan Ceger Raya, D 22, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. [ald]
Sumber: http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=94834
Penggalangan Dana Buat Rakyat Suriah
REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA — Bertempat di gedung Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Jakarta Timur, Selasa (4/2), Persatuan NGO seluruh dunia (UNIW) bekerjasama dengan lembaga kemanusia di Indonesia, meluncurkan Program I Need You. Program ini bertujuan menggalang dana guna membantu rakyat Suriah.
Berbagai lembaga kemanusian Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Pusat Layanan Zakat Mathla’ul Anwar (PLAZMA), Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), Perwakilan Yayasan Hayrat dari Turki yang diwakili Saudara Buraq, Rumah Zakat serta Pos Keadikan dan Peduli Umat (PKPU).
”Sebagai wujud nyata dukungan kami terhadap korban konflik bersenjata di Suriah yang terus berlangsung, kami meluncurkan program I Need You untuk menggalang kepedulian masyarakat dunia pada rakyat Suriah,” jelas Suripto, Ketua UNIW Perwakilan Indonesia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, perang saudara di Suriah telah berlangsung selama tiga tahun, sejak Maret 2011 hingga kini tercatat 150.000 orang meninggal, sebagian besar mereka adalah wanita dan anak-anak.
Sebanyak 6,5 juta orang menjadi pengungsi di negeri sendiri dan tiga juta orang keluar meninggalkan negeri mereka. Pembantaian, penindasan, jerit perih warga karena diterjang timah panas tentara Bashar Asad adalah pemandangan sehari-hari.
Belum lagi musim dingin kali ini yang menambah perihnya luka. Sementara itu upaya menuju perdamaian belum memberi harapan. Tak ada yang tahu sampai kapan krisis kemanusiaan ini berakhir.
Dalam kesempatan tersebut, sempat dilakukan video conference dengan UNIW Pusat yang berada di Turki dan dikuti secara bersamaan dengan 12 negara antara lain Malaysia, Lebanon. Yaman, Pakistan, Belgia, Francis. Saat ini UNIW beranggotakan 55 negara di dunia yang terdiri dari 220 NGo
Selaku Ketua UNIW Perwakilan Indonesia, Suripto menghimbau pemerintah Republik Indonesia untuk berperan aktif mewujudkan perdamaian sehingga konflik bersenjata di Suriah tidak berkelanjutan.
Ia mengajak masyarakat untuk membangun kontak solidaritas dengan saudara-saudara khususnya se Asia –Pasifik guna mengampanyekan bersama program I Need You.
Dalam kesempatan tersebut, Suripto mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu korban konflik senjata di Suriah khususnya anak-anak dan perempuan, meskipun beberapa wilayah Indonesia saat ini mengalami musibah bencana alam.
”Mengingat penderitaan yang dialami rakyat Suriah terutama anak-anak dan perempuan jauh lebih mengenaskan,” ungkapnya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/wakaf/14/02/06/n0k4et-penggalangan-dana-buat-rakyat-suriah