Distribusi Makanan Buka Puasa Ramadhan Hari Ke 6
Distribusi makanan untuk berbuka puasa Ramadhan hari keenam sebanyak 200 paket nasi box untuk masyarakat khususnya yang terdampak wabah covid 19 seperti pedagang kecil, supir angkot, korban PHK dan lain sebagainya di Tangerang Selatan (29/4).
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
Yuk, ikut bantu saudara ringankan beban mereka.
SALURKAN DONASI IFTOR ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat 311.001.5736
BCA 4740.51.3333
An. Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 20, Contoh Rp.1.000.020,-
Konfirmasi Donasi 08787.593.6892
FB: www.facebook.com/kemanusiaanindonesia
IG: www.instagram.com/kemanusiaanindonesia
WEB: www.kemanusiaanindonesia.org
#kki #pedulicorona #covid19 #ramadhanberbagi
- Published in Program Sosial
Covid 19 Di NTB Semakin Meningkat. Ayo Bantu NTB
Oleh: Amri (Relawan Komite Kemanusiaan Indonesia di Lombok, NTB)
Kasus pertama Covid 19 di NTB pertama kali di deteksi di Kab Lombok Timur salah satu Kabupaten terbesar Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kabupaten yang berada di Pulau Lombok tersebut. Kasus 01 atau pertamanya adalah seorang pimpinan Yayasan Ponpes Al Gontori Kec Aikmel yang baru saja tiba dari Jakarta, dan tren peningkatanya semakin bertambah setiap harinya, bahkan sekarang NTB masuk 10 zona merah di Nasional dan presiden RI intruksikan Gubernur NTB untuk melaksanakan PSBB.
Dampak ini yang mengakibatkan perekonomian masyarakat semakin menurun, bisnis di sektor pariwisata pun menurun sehingga banyak sekali yang merasakan dampak dari covid 19 ini, terakhir Cluster Gowa adalah pasien terbanyak dari NTB karena pernah melakukan perjalanan ke Gowa dari temen-temen Jamaah tabligh, update terakhir per tgl 29 April 2020 kasus Covid19 di NTB sudah tembus 230 orang dengan Kota Mataram sebagai daerah yang paling banyak terjangkit kasus positif.
Menurut analisis, Pemda Lombok Tengah agak kesulitan pemetaan pembawa Covid19 ini sehingga di buat cluster-cluster, dan yang terdekat dan terbanyak adalah cluster Gowa. Alat tes kit juga baru ada dua minggu terakhir, untuk meminimalisir maka di karantina semua, kita ini berada di No. 7 di Indonesia dan terlalu meremehkan virus ini. Jika komitmen 14 hari di patuhi sehingga bisa menekan angka dari bertambahnya kasus covid 19 di NTB.
Dan sudah tersebar beberapa rumah sakit sebagai rujukan pasien covid19. NTB berbeda dengan Jakarta, berbeda dengan Jawa Barat maupun Provinsi yang maju lainnya di Indonesia sehingga trend angkanya meningkat dan dari segala keterbatasan yang ada membuat kami kewalahan dalam menyikapi bencana non alam ini di provinsi NTB, namun dengan komitmen bersama dan kepedulian kita antar sesam insyaAlloh bencana ini akan segera berlalu dan normal kembali aktivitas masyarakat seperti biasa.
Maka dari itu untuk meringankan beban saudara-saudara kita masyarakat terdampak covid19 di Lombok dan sekiternya, mari kita sisihkan sebagian dari rezeki kita untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung secara ekonomi akibat wabah Covid19. Terlebih di bulan suci Ramadhan ini dimana amal kebaikan akan dibalas berlipa-lipat ganda, jadi ayo bersama untuk terus beramal dan semoga keadaan semakin membaik dan normal kembalik aktivitas perekonomian di NTB. Aamiin.
- Published in Suara KKI
Selamat Datang Abdullah Syamil
Ya, selamat Datang Abdullah Syamil ke dunia. Sambutlah dunia dengan senyum dan optimismu. Dunia menunggu kehadiranmu.
Jumat, 17 April 2020 Ibu Uswatun Hasanah melahirkan putra yang ke 3 nya. Bersama suaminya Bapak Pri Desta Yudha bayi mungil itu diberi nama “ Abdullah Syamil “. Abdullah artinya Hamba Allah, Syamil artinya “Yang Mencakup” maksudnya “ Sing Mrantasi “ dalam bahasa jawa. Kehadirannya menyelesaikan segala kesulitan dan problem. Sosok yang bisa memberikan solusi untuk banyak orang adalah sosok yang ditunggu oleh semua kita saat ini. Kalau orang yang mampu menyelesaikan masalah sendiri, banyak kita dapatkan. Apalagi menyelesaikan masalah sendiri dengan menyusahkan orang lain, jauh lebih banyak lagi. Tapi sosok yang bisa menyelesaikan masalah orang banyak, itu yang ditunggu masyarakat saat ini. Karena orang bisa menyelesaikan masalah orang lain, berarti dia sudah bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan berbagai masalah di keluarganya. Apalagi di musim pandemi COVID19, PRIBADI HAMBA ALLAH YANG CAKAP, sangat diharapkan.
Sebagai tanda optimis akan kehadiran sang “ Abdullah Syamil” dan kesyukuran atas kelahiran itu, Bapak Pri Desta Yudha dan Ibu Uswatun Hasanah mengadakan aqiqoh untuk sang Putra Ketiga. Komite Kemanusiaan turut bangga dengan acara itu, karena Komite Kemanusiaan Indonesia diberi amanah untuk melaksanakannya. Kesyukuran atas kelahiran Abdullah Syamil adik dari Bang Zaki dan Bang Akhtar ini disambut dengan senyum gembira penuh doa untuk mereka dari penerima manfaat karena makan siang menyapa mereka. Selamat datang ananda “ Abdullah Syamil”, semoga semakin sholeh dan sehat selalu. Dan selamat untuk Bapak Pri Desta Yudha, Ibu Uswatun Hasanah, Abang Zaki dan Bang Akhtar. Komite Kemanusiaan Indonesia dan seluruh sahabat Kemanusiaan turut bahagia dan mendoakan. Amin
- Published in Suara KKI
Lembutkan Hati Kami
@ahmad fadjrie
Istri saya menghampiri. Matanya berkaca-kaca. Dengan suara bergetar ia berkata, “Bi, masih ada uang nggak?”
Saya bertanya balik, “Buat apa?”
Ia tidak menjawab, hanya menyodorkan gudgetnya.
Rupanya ada pesan wa dari salah seorang temannya. Tulisannya,
“Bu Euis, mohon maaf banget. Boleh saya pinjam uang lima ratus ribu? Saya dan keluarga betul-betul nggak punya apa-apa lagi. Ojek suami sudah susah banget dapat penumpang.”
Saya terdiam…
“Bi, aku tahu kita juga sangat merasakan dampak wabah ini. Tapi, aku nggak tega baca wa-nya. Aku kenal dia cukup lama. Selama ini dia nggak pernah ngeluh masalah ekonomi. Meski aku tahu kehidupan keluarganya pas-pasan. Bahkan kerap kali kekurangan. Kalau sekarang dia ngeluh, pasti udah sangat kepepet.”
Sayapun mencoba mengontak beberapa kenalan yang lokasinya di sekitaran rumah tersebut.
Tak berapa lama, saya mendapatkan screen shoot yang tak jauh beda. Ungkapan asa ditengah derita yang menghempas kehidupan keluarga.
“Bang, mau minta tolong. Saya punya TV 14 inc. Bisa nggak ya dituker ama beras . Berapa aja, Bang. Yang penting anak istri saya bisa makan. Saya sudah jual kemana-mana, tapi belum laku juga. Mina tolong banget ya, Bang. Saya sudah beberapa hari ini ngojek, nggak dapat penumpang. Sepi banget…😭😭 Atau kalau Abang nggak ada duit, saya gadai aja TV saya pake beras 5 liter. Nanti kalau saya punya duit, saya ganti…”
Saya terhenyak. Hati ini menangis. Pilu sekali rasanya.
Sahabatku,
Saya tidak tahu seberapa banyak keluarga Indonesia yang mengalami nasib yang sama seperti itu.
Boleh jadi, masih ada yang bisa bertahan mengais rejeki. Berjibaku dengan cara halal apapun. Berusaha mendapatkan penghasilan agar dapur bisa mengebul. Persis seperti pesan wa lainnya ini:
“Saya menyaksikan banyak saudara-saudara kita yang beralih ke jualan online ketika usahanya tutup terimbas corona. Ketika bayarannya dilebihkan sepuluh ribu aja dari harganya, ucapan terimakasihnya terus-terusan di iringi emot berurai airmata. 😭”
Bakan di antara mereka ada juga yang sudah seminggu tak pulang ke rumah. Bukan karena tak ada keinginan, namun karena tak ada yang bisa di bawa pulang.
“… Pengemudi taksi itu lesu kayak belum makan, sudah seminggu tak pulang ke Bogor ke rumahnya. Jangankan untuk biaya anak istri, untuk dia sendiri saja tak cukup setiap hari.
Tepercak air mata saya dan hati saya terenyuh. Hanya melebihkan ongkos taksi yang bisa saya berikan.”
Sahabatku,
Saya tahu, tak ada satupun di antara kita yang tidak mengalami pahitnya situasi ini. Semua kita terpapar derita, terinfeksi lara. Beraktivitas terbatas, berpenghasilan tak cukup meluas.
Meski begitu, jika kita masih beruntung karena tak cemas dengan beras dan kantong yang betul-betul ludes, masih bisa makan sehari tiga kali, masih bisa berselancar tanpa batas di media sosial, masih bisa tertawa bahagia, maka banyak-banyaklah bersyukur.
Kini dan and sini letak persaudaraan kita tengah diuji . Setelah banyak banyak dalil terselip di kedalaman memori.
Sungguh, nilai dan harga diri kita sangat tinggi jika tangan inipun terulur. Apalagi ketika kita sedang kekurangan.
Semakin lagi kita terhormat di mata Allah, manakala kita mendatangi mereka sebelum mereka merengek kepada kita. Karena, tak jarang, banyak orang sangat menjaga marwah mereka dengan tidak meminta-minta. Mereka bahkan lebih peduli nasib orang lain dari pada diri mreka sendiri.
Sungguh di antara tanda ketinggian empati adalah engkau menangis ketika ada saudaramu meminta kepadamu untuk kepentingan hajat kehidupan pokok mereka. Seperti yang ditunjukkan Abu Bakar Muhammad bin Sauqah.
Ia menangis tesedu saat keponakannya meminta dengan sangat agar dipenuhi hajat utama hidupnya.
Keponakannya tak enak hati, “Wahai paman, seandainya permintaanku menyebabkan engkau bersusah hati, pasti aku tidak akan meminta kepadamu.”
Abu Bakarpun menjawab,
مابكيت لسؤالك, إنما بكيت لأني لم أبتدﺉك قبل سؤالك
“Aku tidak menangis karena permintaanmu, tapi aku menangis karena aku tidak memberimu lebih dahulu sebelum kamu meminta kepadaku”
Sahabatku,
Perkenankan saya mengingatkan sebuah cuplikan nasehat buat siapapun yang memiliki kelembutan hati dari seseorang yang teramat mulia, Rasulullah Muhammad SAW.
“Para hari kiamat nanti Allah ‘azza wa jalla berfirman: ‘… Wahai anak Adam, kenapa engkau tidak memberi-KU makan ketika AKU meminta kepadamu? Dijawab, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa memberi makan kepada-MU, sedang Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?’ Allah berfirman, ‘Tidakkah Engkau tahu hamba-KU si fulan meminta makan kepadamu, kenapa engkau tidak memberinya makan? Tahukah, jika saja engkau memberinya makan, engkau akan mendapatinya di sisi-KU…”
“Ya Allah Ya Lathief… Lembutkanlah hati kami. Kuatkan tekad kami untuk bisa segera menghampiri dan menjumpai-MU di dunia ini dengan memberi kepada sesama di situasi sulit ini.” Aamien Yaa Rabbal ‘Aalamien…
#dirumahaja
#lawancovid19
SALURKAN BANTUAN ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat: 311-001-5736
BCA: 4740-51-3333
Atas Nama: Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 012 (untuk donasi Sembako Dhuafa) dan 013 (untuk donasi APD Tenaga Medis)
Contoh: Rp.1.000.012,-
Konfirmasi Donasi: 0878-7593-6892
Semoga kebaikan Sahabat Kemanusian hari ini menjadi pembuka pintu rezeki. Aamiin.
- Published in Suara KKI
Kita Harus Menyantuni Anak Yatim, Kenapa?
Oleh: Masturi Istamar, Lc., M.Phil., (Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia dan Penggiat Sosial Kemasyarakatan)
Sahabat Kemanusiaan,
Menyantuni anak yatim adalah akhlak mulia dan moralitas kemanusiaan yang tinggi. Siapakah anak yatim? Yaitu seorang anak yang ditinggal mati oleh ayahnya dan ia belum mencapai usia akil baligh atau dewasa. Ia membutuhkan pertolongan dan kasih sayang dari kita orang yang ada disekitarnya. Karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang telah tiada. Seorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka adalah seorang yang berbudi dan berakhlak mulia. Itulah pesan Nabi kepada Saib, sahabatnya:
“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” [HR. Ahmad dan Abu Dawud]
Seorang Abdullah Ibnu Umar R.a. kala makan selalu menyertakan anak yatim agar turut serta makan di meja makannya. Seorang penyantun, lemah lembut, dan berupaya berbuat kebaikan kepada anak yatim, mengusap air mata mereka dengan tangan dan harta serta memasukkan kegembiraan ke dalam hati mereka adalah orang yang berhak mendapat gelar “Orang Berbudi Mulia”.
Sahabat Kemanusiaan,
Anda ingin berteman dengan Nabi Saw di Surga? Santuni anak yatim. “Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. [HR. Bukhori].
Itulah Sabda Nabi untuk orang yang ingin berteman dengan beliau di Surga kelak. Masihkah berhitung dengan hasil yang akan anda peroleh, seperti kebiasaan kita dalam berbisnis? Anda berteman dengan Nabi di akhirat, dan beliau pasti menjadi penduduk Surga yang paling tinggi.
Pemberi makan dan minum yatim dijamin masuk surga,“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib.]. Jangan sia-siakan kesempatan bila kesempatan itu datang.
Sahabat Kemanusiaan,
Pernahkah merasakan hati anda keras? Sulit meneteskan air mata, walau menyaksikan kepiluan di depan mata. Tidak merasakan iba atas penderitaan orang lain. Tidak peduli atas kesulitan yang diderita orang lain. Tidak timbul simpati dan empati sama sekali. Berarti hati anda itu membatu. Bahkan lebih keras dari batu, karena batu masih terkikis oleh air, lekang oleh panas. Sudah selayaknya anda berobat dan melaksanakan terapi hati. Terapi yang paling tepat untuk anda adalah menyantuni anak yatim, sebagaimana wasiat Sang Nabi SAW saat ada yang curhat tentang kekerasan hatinya.
Nabipun bertanya, “Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thobroni, Targhib wat tarhib].
Orang yang mengasihi anak yatim telah memposisikan diri seperti ayahnya. Naluriyah seorang ayah, memiliki karakter sayang dan mengasihi anak-anaknya. Dan orang yang mengasihi anak yatim memiki satu sifat lain, yaitu mengasihi anak yang bukan anak kandungnya. Yang bisa melakukan ini, pasti hatinya akan melembut, sekalipun sebelumya berhati keras. Itulah obat mujarab.
Sahabat Kemanusiaan,
Mau manfaat tambahan? Masih ada lagi, yaitu terpenuhinya kebutuhan dan terwujudnya apa yang dicari. Sang Maha Rahman dan Maha Rahim, pasti akan menyayangi para penyayang, apalagi penyayang yatim. “Orang-orang yang pengasih, akan dikasihi oleh Ar Rohman (Yang Maha Pengasih) SWT. Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya engkau dikasihi oleh yang di langit.” [HR. Abu dawud, Tirmidzi dan lain-lain].
Sahabat Kemanusiaan,
Apa yang bisa kita lakukan bila ingin berbuat baik kepada yatim?
- Memberi makan dan pakaian, serta menanggung kebutuhan-kebutuhan pokoknya.
- Mengusap kepalanya serta menunjukkan kasih sayang kepadanya, seperti yang ditunjukkan Sahabat Ibnu Umar R.a. jika melihat anak yatim, beliau mengusap kepalanya dan memberinya sesuatu.
- Membiayai sekolahnya, sebagaimana seseorang ingin menyekolahkan anaknya.
- Mendidiknya dengan ikhlas, sebagaimana keikhlasanya dalam mendidik anak kandungnya sendiri.
- Jika ia melakukan perbuatan yang mengharuskan di beri hukuman, maka bersikap lemah-lembut dalam mendidiknya.
- Bertakwa kepada Alloh dalam mengelola harta anak yatim, jika anak yatim itu mempunyai harta kekayaan.
- Mengembangkan harta anak yatim dan bersikap ikhlas di dalamnya, sehingga hartanya tidak habis oleh zakat.
Sahabat Kemanusiaan, Ramadzhan telah menjelang, bulan Sya’ban hampir mencapai penghujungnya, buatlah si yatim tersenyum, sehingga Ramadhan tersenyum menyambutmu. Ahlan wa sahlan ya Ramadhan 1441 H.
SALURKAN BANTUAN ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat: 311-001-5736
BCA: 4740-51-3333
Atas Nama: Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 012 (untuk donasi Sembako Dhuafa) dan 013 (untuk donasi APD Tenaga Medis)
Contoh: Rp.1.000.012,-
Konfirmasi Donasi: 0878-7593-6892
Semoga kebaikan Sahabat Kemanusian hari ini menjadi pembuka pintu rezeki. Aamiin.
- Published in Suara KKI
Kita Bersama Dimasa Diberlakukannya PSBB
Oleh: Masturi Istamar, Lc., M.Phil., (Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia dan Penggiat Sosial Kemasyarakatan)
Sahabat Kemanusiaan, kebersamaan yang merupakan fitrah kemanusiaan semula jadi, akan terus terpupuk di kala hidup ini mudah. Dan akan semakin subur kala kehidupan ini sulit. Benih-benih kebersamaan adalah *peduli, simpati, empati, keinginan berbagi. Di masa diberlakukannya PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) di beberapa daerah kesulitan hidup semakin terasa. Berikut curhatan teman Bang Kiki, semoga sahabat kemanusiaan bisa menangkapnya:
Salam Sejahtera,
Bang KIKI, sahabat kemanusiaan,
Aku Ardi ( bukan nama sebenarnya ). Kegiatanku sehari-hari mengajar non formal anak-anak usia SD hingga SMP dan bimbel pelajaran sekolah setingkat SD. Untuk meningkatkan dedikasi, tempat aktifitas mengajar, kuberi nama Rumah Penuh Harapan. Impianku seperti yang didendangkan dalam lagu – ” Suatu Saat Nanti Gubuk Bambu Ini Jadi Istana” – suatu saat nanti akan jadi Lembaga Pendidikan untuk fakir miskin dan yatim piatu.
Eeee Corona datang Bang. Sejak itu, ngajar stop dan aku jadi nggak ada pemasukan. Sedang aku juga nggak punya pekerjaan lain. Padahal aku seorang kepala rumah tangga.
Bang KIKI, Saat ini aku bukan ingin meminta makan, aku ingin mencari kerja. Tapi betapa sulitnya cari kerja di masa darurat ini. Sedangkan jutaan pekerja di PHK dan dirumahkan tanpa gaji dan tanpa pesangon. Aku juga kasihan sama mereka.
Ya, saat ini masa darurat buat semua orang. Karena penyakit tidak pilih kaya atau miskin, laki atau perempuan. Siapa saja bisa kena. Maka kesulitanpun juga dirasakan. Itulah Bang KIKI kondisiku.”
Maaf Bang KIKI, aku terlalu jujur sama Abang. Yang penting hatiku jadi plong bisa curhat, karena aku tahu Abang tulus, tidak akan pernah mentertawakanku, apalagi melecehkanku. Kutahu Bang KIKI peduli. Terima kasih Bang. ”
( Ardi )
Itulah Sahabat Kemanusiaan, sebuah curhatan yang masuk ke inbox Bang KIKI. Ujian untuk meningkatkan kebersamaan kita. Dan peluang amal sholeh buat kita semua. Sedikit yang bisa kita bagi, akan mengangakat dedikasi mereka untuk berusaha. Karena mereka merasa tidak sendiri, tapi “BERSAMA”.
SALURKAN BANTUAN ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat: 311-001-5736
BCA: 4740-51-3333
Atas Nama: Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 012 (untuk donasi Sembako Dhuafa) dan 013 (untuk donasi APD Tenaga Medis)
Contoh: Rp.1.000.012,-
Konfirmasi Donasi: 0878-7593-6892
Semoga kebaikan Sahabat Kemanusian hari ini menjadi pembuka pintu rezeki. Aamiin.
- Published in Suara KKI
Hukum Penggantian. Apakah Itu ?
Oleh: Masturi Istamar, Lc., M.Phil., (Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia dan Penggiat Sosial Kemasyarakatan)
Sepi… itulah satu kata yang bisa mewakili kosongnya bandara-bandara international, berhentinya tour dan travel, tutupnya berbagai tempat berkumpul, tempat hiburan, stadion-stadion sepak-bola international kosong melompong setelah sebelumnya penuh hiruk-pikuk event pertandingan international. Berhentinya keramaian di pusat perbelanjaan. Panik adalah kata yang pas untuk para pemimpin dunia keluar dari tempat tinggal mereka berteriak mengumumkan kepada rakyat akan ketidak-berdayaan untuk sekedar berbuat apa saja dengan menyebarnya pandemi Covid19. Ya… sepi dan panik.
Sahabat Kemanusiaan, saat anda menyaksikan pemandangan yang menyeramkan ini, sepantasnya anda merenung dengan hati bersih untuk membaca isyarat alam yang diberikan Allah Tuhan semesta alam.
Apa kehendak-Nya setelah dunia sempurna dengan keindahan dan kemudahan kehidupan, seakan begitu jinak dikuasai dan diatur oleh manusia. Sekonyong-konyong datang kondisi yang merenggut segalanya, laksana tanaman sehabis disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.
Jangan-jangan hukum pergantian sedang berlangsung. Allah akan mengganti manusia saat ini dengan kaum yang lain, yang mereka tidak seperti kita ini. Mengganti kita dan tidak memakai kita lagi.
Kenapa kah gerangan? Pantasnya kita renungkan kondisi diri, dan yang terjadi di sekitar kita.
Yang nampak :
- Manusia dari spiritualitas, mengingkari keberadaan agama dan Tuhan.
- Kedholiman dan kesewenangan dilaksanakan secara bersama-sama berpayung hukum yang disepakati bersama, di sisi lain orang didzolimi yang kesulitan mendapatkan sekedar kata adil.
- Banyaknya manusia yang tidak memberikan manfaat kepada orang lain, tapi eksploitasi atas orang lain.
- Alam tidak lagi dijadikan sebagai teman untuk memberikan kebaikan kepada makhluk hidup, tapi dijadikan alat menindas orang lain dan menghancurkan keseimbangan alam.
- Egoisme menggantikan kepedulian dan kebersamaan.
Itu mungkin kata yang pas kala merenung. Akibatnya Allah SWT memang menghendaki kita semua untuk diganti dengan generasi yang lain seperti bangsa-bangsa besar yang telah musnah sebelum kita. Banyak sekali bangsa dan peradaban yang sekarang tinggal cerita. Peradaban Romawi, Babilonia, Mesir, Persi, China dan India, semua sudah menjadi catatan sejarah masa lalu.
Sahabat Kemanusiaan, Apa yang seharusnya kita lakukan saat ini?
- Kembali kepada Allah swt, tingkatkan spiritualitas dan takwa kita.
- Tinggalkan semua bentuk kedholiman dan eksploitasi orang lain.
- Berikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain, lingkungan dan alam sekitar kita.
- Tingkatkan kepedulian kepada sesama, apalagi saat kondisi sulit seperti sekarang ini. Covid19 pasti berlalu, dan kita selamat insyaallah.
SALURKAN BANTUAN ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat: 311-001-5736
BCA: 4740-51-3333
Atas Nama: Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 012 (untuk donasi Sembako Dhuafa) dan 013 (untuk donasi APD Tenaga Medis)
Contoh: Rp.1.000.012,-
Konfirmasi Donasi: 0878-7593-6892
Semoga kebaikan Sahabat Kemanusian hari ini menjadi pembuka pintu rezeki. Aamiin.
- Published in Suara KKI
Perbedaan Sikap Masyarakat Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Oleh : Fajar Hudaya Utama, Pemerhati Sosial
Sikap Masyarakat Yang Terbelah
Sebagaimana diketahui bersama, secara teoritis penyebaran Virus Covid-19 dapat dihentikan dengan melakukan isolasi mandiri/self isolated, stay at home, social lock down, social distancing atau apapun istilahnya yang mengusahakan zero movement di kalangan masyarakat. Secara sederhana Virus membutuhkan mediasi untuk menyebar. Tanpa mediasi, virus akan mati dengan sendirinya menurut umurnya sendiri yang sekitar 20 hari, 37 hari atau lebih di dalam tubuh manusia yang terinfeksi. Artinya, korban virus tidak akan bertambah jika media penyebarannya (yaitu manusia sebagai Carrier) tidak ada atau tidak berpindah dari satu manusia kepada manusia lainnya.
Mari kita melihat secara factual dalam kehidupan bermasyarakat saat ini di lingkungan sekitar kita. Kita dapat menyaksikan sebagian masyarakat melakukan secara disiplin Social Distancing, namun ada sebagian lagi yang tidak mengindahkan aturan tersebut sama sekali. Alih-alih melaksanakan Social Distancing bahkan mereka merasa tidak ada potensi bahaya yang terjadi dalam kehidupan mereka di hari-hari ini. Sikap masyarakat menjadi terbelah dalam menghadapi fenomena yang sama, Wabah Covid-19.
Mengapa Sikap Masyarakat Menjadi Terbelah?
Dalam kajian Psikologi Sosial, banyak kita jumpai definisi tentang sikap. Setidaknya ada 2 definisi tentang sikap, yaitu definisi klasik (Gordon W. Allport, 1935) dan definisi kontemporer (Alice H. Eagly dan Shelly Chaiken, 1993).
Gordon W. Allport mengajukan definisi pertama tentang sikap sebagai “…… a mental and neural state of readiness, organized through experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s response to all objects and situations which with it is related.” (…kesiapan sistem saraf dan mental, yang terorganisasi melalui pengalaman, yang menentukan dan mempengaruhi cara seseorang merespon semua obyek atau situasi yang berkaitan dengannya). Meskipun definisi klasik ini tidak lagi diterima secara luas, namun penjelasannya dapat menjadi pijakan awal untuk memahami konsep sikap.
Alice H. Eagly dan Shelly Chaiken di dalam buku The Psychology of Attitudes (1993), mendefinisikan sikap sebagai “…kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasi sebuah obyek berdasarkan tingkatan suka atau tidak suka.” Definisi ini terlihat mendefinisikan sikap sebagai “..kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasi sebuah obyek berdasarkan tingkatan suka atau tidak suka.” Definisi sikap ini terlihat lebih umum dan lebih sederhana dibandingkan definisi dari Allport. Namun di sisi definisi yang diajukan oleh Eagly dan Chaiken tersebut mampu mencakup aspek-aspek sikap yang sangat luas, baik dari teori-teori sikap awal maupun perkembangannya saat ini.
Ada 3 gagasan di dalam definisi sikap tersebut:
1. Sikap sebagai sebuah tendensi
2. Sikap bersifat evaluative
3. Sikap memerlukan objek
Pemerintah Dan Masyarakat Perlu Bersatu
Nah, jika demikian menurut definisi kontemporer yang diberikan oleh Eagly dan Chaiken tersebut, para pemegang kebijakan public, yaitu pemerintah dapat mengambil melihat kembali kebijakan yang sudah diterapkan dan mengapa masih ada sebagian masyarakat yang belum menjalankannya. Apakah karena sikap masyarakat memiliki tendensi yang berbeda, ataukah kebijakan yang dijalankan saat ini ada celah kekurangannya sehingga perlu dievaluasi, dan apakah kebijakan public yang diterapkan sebagai objek yang dirasakan masyarakat kurang memuaskan masyarakat.
Akhirnya tidak ada gading yang tak retak. Baik masyarakat maupun pihak pemerintah sama-sama harus berusaha menuju titik temu yang sama dalam menghadapi wabah virus Covid-19 ini. Agar setiap upaya yang dilakukan menjadi efektif dan efisien, dan tidak menambah jumlah korban lagi di negara kita tercinta, Indonesia.
SALURKAN BANTUAN ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat: 311-001-5736
BCA: 4740-51-3333
Atas Nama: Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 012 (untuk donasi Sembako Dhuafa) dan 013 (untuk donasi APD Tenaga Medis)
Contoh: Rp.1.000.012,-
Konfirmasi Donasi: 0878-7593-6892
Semoga kebaikan Sahabat Kemanusian hari ini menjadi pembuka pintu rezeki. Aamiin.
- Published in Suara KKI
Ini Manfaat Lada untuk Kesehatan
Berbagai Manfaat Lada untuk Kesehatan
Lada merupakan jenis rempah yang mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan. Satu sendok teh lada mengandung 6 kalori, 0,2 gram protein, 1,4 gramkarbohidrat, dan 0,6 gram serat. Tak hanya itu, lada juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, B1, B2, B3, B6, serta vitamin K, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dengan nutrisi inilah, tidak heran jika lada dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.
Beberapa manfaat lada untuk kesehatan, yaitu:
1. Meredakan hidung tersumbat
Jika mengalami hidung tersumbat, Anda dapat memanfaatkan lada untuk membantu meredakan kondisi tersebut. Lada diketahui mengandung dekongestan alami yang mampu mengencerkan penumpukan lendir di saluran pernapasan. Anda pun bisa memperoleh manfaat lada ini dengan cara mencampurkan sedikit lada pada beberapa masakan berkuah, misalnya saja sup ayam.
2. Mencegah kerusakan sel
Radikal bebas merupakan salah satu penyebab kerusakan sel-sel di dalam tubuh. Untuk mencegah kerusakan tersebut, Anda perlu mendapatkanasupan antioksidan yang cukup. Antioksidan bisa Anda peroleh dari beragam buah dan sayuran. Namun, Anda juga bisa memperoleh antioksidan dari lada. Lada diketahui memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, lada juga diketahui memiliki efek antiradang yang dapat mencegah kerusakan sel.
3. Menghambat pertumbuhan bakteri
Menurut sebuah penelitian di laboratorium, ekstrak lada mampu menghambat pertumbuhan bakteri, seperti E. coli, Listeria, Salmonella, danStaphylococcus. Hal ini dikarenakan lada memiliki sifat antibakteri alami yang mampu mencegah bakteri-bakteri tersebut berkembang di makanan.
4. Membantu mengobati penyakit lambung
Manfaat lada sejauh ini diketahui dapat membantu orang yang kesulitan menelan, khususnya pada lansia. Manfaat lada lebih jauh juga diketahui dapat membantu mencegah gangguan lambung. Ekstrak lada hitam yang memiliki efek anti radang dan antibakteri, ampuh dalam menghambat pertumbuhan bakteri H. pylori yang dapat menyebabkan tukak lambung.
5. Mampu meredakan radang sendi
Selain memiliki sifat antibakteri, ternyata kandungan piperin pada lada juga memiliki sifat antiradang yang diduga mampu mengurangi peradangan dan nyeri pada penderita arthritis. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan, piperin pada lada berguna untuk menghambat hormon prostaglandin serta zat interleukin yang dapat memicu peradangan pada sendi. Hanya saja, penelitian ini masih sebatas uji coba terhadap hewan.
Mengontrol kadar gula darah
6. Minyak lada diduga mampu mencegahdiabetes tipe 2. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan, kandungan piperin di lada mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Sementara, penelitian lain mengatakan piperin berguna untuk menghambat enzim amilase dalam memecah pati menjadi glukosa. Kendati demikian, kedua penelitian ini masih sebatas uji coba terhadap hewan, dan belum ada penelitian yang memastikan manfaat lada sebagai obat diabetes pada manusia.
- Published in Uncategorized
4 Tips Cara Menghadapi Virus Corona
Oleh: Masturi Istamar, Lc., M.Phil., (Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia dan Penggiat Sosial Kemasyarakatan)
Menyebarnya Covid19 sampai ke negara kita bukan kabar burung, apalagi hoax. Karena sudah banyak berita orang-orang yang terpapar. Ada yang menimpa teman satu kantor, ada yang satu kelurahan, ada yang satu RT, ada tetangga sebelah rumah, bahkan keluarga satu rumah kita.
Masalah ini sudah ada di hadapan kita bersama. Masalah bukan untuk dihindari, diacuhkan apalagi dilupakan. Tapi masalah harus kita hadapi dan kita ditangani secara cepat, tepat, terukur, terstruktur, dan masif.
4 kiat menghadapi Covid19 ini, yaitu:
Pertama: Spiritualitas Yang Tinggi.
Kembali kepada Allah swt Tuhan Yang Maha Pencipta, Dialah yang Maha Kuasa atas alam semesta ini. Semua terjadi atas Kuasa-Nya, atad Kehendak-Nya, atas Pengetahuan-Nya dan atas Izin-Nya. Sebagai hamba harus mengembalikan segalanya kepada-Nya Yang Maha Kuasa dengan doa, merendahkan diri, memohon dan menghiba agar segera diangkat segala penyakit khususnya covid19 yang saat ini sedang melanda.
Kedua: Taat dengan himbauan pemerintah, majelis Ulama, ahli agama dan para ahli kesehatan.
Semua ini untuk keselamatan jiwa manusia. Kalau tidak bisa dihilangkan akibat buruknya untuk kemanusiaan paling tidak bisa dikurangi dan diminimalisir.
Ketiga: Social Distancing, dengan menjaga jarak sentuh dengan orang lain.
Bahkan saat ini harus dengan mengenakan masker sebagaimana seruan pemerintah sesuai dengan standar WHO.
Keempat: Tetap Peduli, karena masalah ini menimpa kita semua manusia. Karena kepedulian itu yang menjadikan kita kuat. Sekuat apapun kita akan lemah kala hidup tanpa kepedulian. Covid19 pasti berlalu.
SALURKAN BANTUAN ANDA MELALUI KOMITE KEMANUSIAAN INDONESIA
Bank Muamalat: 311-001-5736
BCA: 4740-51-3333
Atas Nama: Yayasan Kemanusiaan dan Kesejahteraan Indonesia
Gunakan Kode Transfer: 012 (untuk donasi Sembako Dhuafa) dan 013 (untuk donasi APD Tenaga Medis)
Contoh: Rp.1.000.012,-
Konfirmasi Donasi: 0878-7593-6892
Semoga kebaikan Sahabat Kemanusian hari ini menjadi pembuka pintu rezeki. Aamiin.
- Published in Suara KKI
- 1
- 2