Gunung Kelud Meletus, Ribuan Warga Mengungsi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Kelud telah meletus Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB. Ribuan warga, kata dia, telah mengungsi dan proses evakuasi masih terus berjalan.
Erupsi Gunung Kelud, kata Sutopo, masih terus berlangsung hingga saat ini sejak erupsi pertama terjadi.
“Hujan abu, pasir dan kerikil diperkirakan hingga radius 15 kilometer, khususnya di barat hingga barat daya dari Gunung Kelud,” katanya, Kamis (13/2) malam. Puncak gunung, ujar Sutopo, terlihat kilat terus menerus yang mengindikasikan erupsi terus berlangsung. Visual kondisinya gelap.
Sutopo mengimbau masyarakat agar mengungsi dengan tertib dan tidak panik. Masyarakat juga diimbaunya mengungsi ke luar radius 10 kilometer dari lereng Gunung Kelud. Di sisi barat lereng, masyarakat telah mengungsi di Kecamatan Wates, Ponggok, Sanan Kulon, Gurah, Pare dan lainnya.
Sumber: republika.co.id
- Published in Berita
Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) Gelar Seminar “Peduli Rakyat Suriah “
Menyikapi konflik berkepanjangan di Suriah yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang, Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) menggelar Seminar Kemanusiaan “Peduli Rakyat Suriah “, Sabtu (19/1) bertempat di kawasan Senayan Jakarta Selatan.
Hadir dalam seminar ini sejumlah tokoh dari beragam latar belakang, seperti Muzzamil Yusuf (anggota DPR Fraksi PKS), Masturi Istamar, MA (Direktur Pelaksana KKI), dr.Angga Dimas (Sekjen HASI), Ust.Bahtiar Nashir, MA (Sekjen MIUMI), DR.M Hamdan Basyar, M.Si (Peneliti LIPI) dan Suripto, SH (Direktur KKI), Oke Setiadi, M.Sc (Ketua Panitia Seminar), Bayram Nur Akay ( Hayrat Foundation Turki).
Dalam seminar ini dipaparkan pula kondisi Suriah terkini, lebih dari 60 ribu orang telah terbunuh dalam rentang waktu 22 bulan konflik ini. Kondisi para pengungsi Suriah mengalami kondisi sangat tragis dan memprihatinkan. Ancaman kematian menghadang sebab kelaparan, sakit, cuaca ekstrim dan serbuan pasukan rezim Assad. Banyak yang terlantar, tidak mendapatkan bantuan lembaga kemanusiaan karena sulitnya menjangkau wilayah-wilayah lokasi bentrok aktif pasukan Al Assad dan oposisi.
Akibatnya jutaan rakyat Suriah mengungsi ke berbagai negara dimana lebih setengah juta pengungsi diantaranya adalah anak-anak. Sekitar 4 juta jiwa rakyat Suriah terlantar dan terkurung dirumah-rumah mereka, seperempat dari keseluruhan warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Hasil dari seminar ini, Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) bersama berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia menyeru seluruh komponen masyarakat untuk melakukan aksi sebagai berikut :
- Menyampaikan kondisi nyata para pengungsi korban tragedi Suriah kepada seluruh masyarakat di Indonesia.
Mendesak Pemerintah Indonesia agar menyeru Pemerintah Suriah untuk menyelesaikan masalah dalam negeri tanpa menggunakan kekerasan.
Mendesak PBB agar menekan pemerintah Suriah untuk menghentikan peperangan dan mencari jalan penyelesaian terbaik.
Menggalang dana untuk bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi di dalam dan luar negeri Suriah.
Mengutus delegasi untuk berkomunikasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan di seluruh dunia untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat Suriah.
Melakukan qunut nazilah dan doa untuk keselamatan rakyat Suriah yang tertindas.
Sumber: http://www.suara-media.com/2013/01/komite-kemanusiaan-indonesia-kki-gelar.html
Komite Kemanusiaan Indonesia Ajak Rakyat Bantu Suriah
RMOL. Selain menegerahkan misi kemanusiaan terhadap warga Jakarta dan sekitarnya yang sedang berjuang menghadapi banjir, Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) juga akan mengerahkan bantuan kemanusiaan kepada warga Suriah yang makin buruk kondisinya.
Menurut Ketua Pelaksana KKI, Masturi Istamar, korban kemanusiaan menurut data PBB di Suriah sampai awal Januari, sudah mencapai 60.000 jiwa. Korban tersebut merupakan akumulasi dari korban tewas, pengungsi dan luka-luka. Berangkat dari fakta tersebut, KKI juga mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk ikut peduli terhadap korban perang yang melibatkan pemerintah Assad dan pemberontak itu.
“Kami sudah mengerahkan bantuan buat warga Jabodetabek yang kena banjir dengan mengerahkan bantuan obat, perahu karet dan makanan, selanjutnya kami juga mengumpulkan dana untuk korban banjir di Suriah, bedanya di Suriah banjir kemanusiaan,” tegas Masturi kepada wartawan di Rumah Makan Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/1)
Sejauh ini, dana yang sudah terkumpul untuk korban Suriah dari KKI yang juga bekerjsama dengan 30 LSM dan Oganisasi kemanusiaan lainnya, sudah mencapai Rp 200 juta. KKI pun mengajak kepada seluruh masyrakat Indonesia untuk turut aktif menyumbang dan bisa juga mendaftarkan diri sebagai relawan yang akan diterbangkan ke Suriah. Bantuan yang akan diberikan menurut Masturi berupa obat-obatan, makanan, selimut, pakaian dan juga tenaga medis.
“Rencana pemberangkatan akan kami targetkan akhir Februari nanti, kami akan bekerjasama juga dengan Kementerian Luar Negeri. Target bantuan pertama kami adalah warga Suriah yang mengungsi di Turki dulu, kami sudah punya cabang di sana,” imbuh Masturi.
Walau Indonesia termasuk terlambat memberikan bantuan dibanding dengan lembaga-lembaga kemanusiaan dari negara lain, namun KKI yakin jika konflik Suriah masih akan memakan korban kemanusiaan lebih banyak lagi. Bantuan pun bisa disalurkan kepada lembaga-lembaga kemanusian seperti PKPU, Rumah Zakat atau lansgung ke kantor KKI di Jalan Ceger Raya, D 22, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. [ald]
Sumber: http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=94834
Penggalangan Dana Buat Rakyat Suriah
REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA — Bertempat di gedung Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Jakarta Timur, Selasa (4/2), Persatuan NGO seluruh dunia (UNIW) bekerjasama dengan lembaga kemanusia di Indonesia, meluncurkan Program I Need You. Program ini bertujuan menggalang dana guna membantu rakyat Suriah.
Berbagai lembaga kemanusian Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Pusat Layanan Zakat Mathla’ul Anwar (PLAZMA), Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), Perwakilan Yayasan Hayrat dari Turki yang diwakili Saudara Buraq, Rumah Zakat serta Pos Keadikan dan Peduli Umat (PKPU).
”Sebagai wujud nyata dukungan kami terhadap korban konflik bersenjata di Suriah yang terus berlangsung, kami meluncurkan program I Need You untuk menggalang kepedulian masyarakat dunia pada rakyat Suriah,” jelas Suripto, Ketua UNIW Perwakilan Indonesia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, perang saudara di Suriah telah berlangsung selama tiga tahun, sejak Maret 2011 hingga kini tercatat 150.000 orang meninggal, sebagian besar mereka adalah wanita dan anak-anak.
Sebanyak 6,5 juta orang menjadi pengungsi di negeri sendiri dan tiga juta orang keluar meninggalkan negeri mereka. Pembantaian, penindasan, jerit perih warga karena diterjang timah panas tentara Bashar Asad adalah pemandangan sehari-hari.
Belum lagi musim dingin kali ini yang menambah perihnya luka. Sementara itu upaya menuju perdamaian belum memberi harapan. Tak ada yang tahu sampai kapan krisis kemanusiaan ini berakhir.
Dalam kesempatan tersebut, sempat dilakukan video conference dengan UNIW Pusat yang berada di Turki dan dikuti secara bersamaan dengan 12 negara antara lain Malaysia, Lebanon. Yaman, Pakistan, Belgia, Francis. Saat ini UNIW beranggotakan 55 negara di dunia yang terdiri dari 220 NGo
Selaku Ketua UNIW Perwakilan Indonesia, Suripto menghimbau pemerintah Republik Indonesia untuk berperan aktif mewujudkan perdamaian sehingga konflik bersenjata di Suriah tidak berkelanjutan.
Ia mengajak masyarakat untuk membangun kontak solidaritas dengan saudara-saudara khususnya se Asia –Pasifik guna mengampanyekan bersama program I Need You.
Dalam kesempatan tersebut, Suripto mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu korban konflik senjata di Suriah khususnya anak-anak dan perempuan, meskipun beberapa wilayah Indonesia saat ini mengalami musibah bencana alam.
”Mengingat penderitaan yang dialami rakyat Suriah terutama anak-anak dan perempuan jauh lebih mengenaskan,” ungkapnya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/wakaf/14/02/06/n0k4et-penggalangan-dana-buat-rakyat-suriah
Pengungsi Gunung Sinabung Tercatat 30.117 Jiwa
JAKARTA, KOMPAS.com – Sampai saat pengungsi di Gunung Sinabung tercatat mencapai angka 30.117 jiwa atau sekitar 9.388 kepala keluarga. Jumlah tersebut berasal dari kecamatan Payung sebanyak 8 desa, kecamatan Simpang Empat sebanyak 7 desa, kecamatan Namantran 13 desa dan kecamatan Tiganderket 6 desa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebanyak 16 desa dan 2 dusun yang masih harus tetap mengungsi dari rekomendasi PVMBG, karena berjarak di radius 3-5 km.
Sedangkan 16 desa yang berjarak di radius lebih dari 5 km sudah diizinkan untuk pulang pekan depan. Adapun tahapan pemulangan pengungsi dibagi menjadi tiga tahapan, di mana tahap pertama pengungsi di radius 5 km dengan jumlah pengungsi 13.828 jiwa dengan 4.639 kk akan dipulangkan minggu depan.
Pengungsi tersebut mendapatkan cash for work (padat karya) dari BNBP sebanyak Rp 50.000 per kepala keluarga setiap harinya selama dua bulan. “Pengungsi yang mendapat jaminan hidup dari kemsos sebanyak Rp 6.000 per orang tiap harinya dan 400 gram beras, sedangkan pengungsi yang tidak mengungsi hanya mendapatkan cash for work tetapi tidak diberikan jaminan hidup,” ujar Sutopo di Kantor BNBP, Jalan Ir H Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2014).
Adapun cash for work adalah dengan melakukan aktivitas membersihkan dan memperbaiki rumah, tanaman/kebun, jalan dan sebagainya sesuai dengan aspirasi pengungsi.
Pembersihan jalan, perbaikan listrik, air bersih dan lainnya dilakukan pemerintah, TNI/Polri dan SKPD terkait. Sementara, BNPB membantu menyediakan alat kebersihan. Untuk tahap kedua pengungsi di radius 3-5 km dengan jumlah pengungsi 15.982 jiwa atau 4.639 kk masih belum bisa dipastikan, mereka akan dipulangkan bersamaan dengan penurunan aktivitas Gunung Sinabung.
Diperkirakan sekitar akhir Februari ataupun awal Maret. Sutopo mengatakan tahap kedua pengungsi mendapat cash for work dan jaminan hidup, perbaikan fasilitas umum, fasilitas sosial dan lahan pertanian yang dibantu oleh pemerintah.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan bibit, pupuk dan alat pengolahan tanah. Sedangkan untuk tahap ketiga adalah relokasi 5 desa karena berada di radius kurang dari 3 km, yakni Desa Simacem, Desa Bekerah, Desa Sigarang-Garang, Desa Sukameriah dan Desa Sukanalu dengan jumlah 1.109 kk.
Pemda kabupaten Karo akan menyediakan lahan relokasi untuk 1.000 KK seluas 25 ha dan membangunkan hunian atap anti gempa sebesar Rp 30 juta per kepala keluarga. Jika warga tidak mau relokasi maka akan dibangunkan shelter evakuasi.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2014/02/02/1328110/Pengungsi.Gunung.Sinabung.Tercatat.30.117.Jiwa
- Published in Berita
Berbahaya, Pencarian Korban Awan Panas Sinabung Dihentikan Sementara
KABANJAHE, KOMPAS.com – Tim SAR (Search and Rescue) yang diterjunkan mencari korban awan panas di Desa Sukameriah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara terpaksa menghentikan sementara pencarian karena gangguan awan panas, Minggu (2/2/2014) siang.
Salah seorang relawan, Fahmi (34) di Kabanjahe, menjelaskan, situasi medan tempat terjadinya bencana sangat berbahaya dan mencekam. Saat proses evakuasi, masih terjadi luncuran awan panas akibat erupsi Gunung Sinabung yang terjadi dua kali.
Para Tim SAR yang terdiri dari Satgas BNPB, TNI- AD, Polri, Tagana dan sejumlah relawan, menurut dia, sempat lari ketika terjadinya awan panas secara tiba-tiba.
“Semburan awan panas itu diiringi suara gemuruh, dan angin kencang yang berasal dari puncak Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, atau sekitar 3 Km dari kawah gunung berapi tersebut,” ucap Fahmi seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, saat pencarian para korban tersebut, Tim SAR hanya diberikan waktu selama 10 hingga 20 menit di lokasi kejadian, karena intensitas Gunung Sinabung masih keadaan tinggi dan mengeluarkan awan panas.
Pencarian warga korban awas panas di Desa Sukameriah atau sekitar 15 Km dari Kota Kabanjahe, kata Fahmi, hanya dilakukan dua kali. Setelah itu langsung dihentikan karena cuaca tidak mendukung serta kabut tebal. Diduga masih ada yang belum ditemukan
“Penghentian pencarian korban hari ini (Minggu, 2/2) pukul 13.00 WIB, juga berdasarkan saran dari PVMBG yang berada di Kabupaten Karo,” kata Relawan.
15 korban tewas
Tercatat 15 korban tewas akibat semburan awan panas Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung. Mereka, yakni Surya Sembiring (24) asal Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Alexander Sembiring (17) pelajar SMA I Merdeka, Kabanjahe, Daud Surbakti (16) pelajar STM Berastagi.
Dipa Nusantara (17) pelajar STM Berastagi, David (17) pelajar STM Berastagi, Mahal Surbakti (25) guru honor SD di Desa Gurukinayan, Teken Sembiring (49) pengungsi Desa Guru Kinayan, dan Santun Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh.
Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu (19) mahasiswi GMKI asal Kuta Tengah Lawe Agara, Aceh, Asran Lubis (21) mahasiswa GMKI asal Desa Pardamean, Kutacane, Agara, Aceh, dan Marudut Brisnu Sihite (25) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Agara, Aceh.
Rizal Syahputra (25) wartawan salah satu media di Medan, Daniel Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh, Zulpiandi Mori (21) mahasiswa GMKI asal Desa Lau Bakung, Kuta Cane Agara, Aceh, dan Thomas Sembiring (27) photo grafer asal Jaberneh, Medan.
Sedangkan, korban luka bakar, dan saat ini masih dirawat intensif di RSU Efarina Etaham, Kabanjahe, tinggal tiga orang lagi. Mereka, yakni Sahat Sembiring (40) asal Desa Guru Kinayan, Erwin Milala (40) asal Desa Sukameriah dan Doni Sembiring (65) asal Desa Sukameriah.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2014/02/02/1824358/Berbahaya.Pencarian.Korban.Awan.Panas.Sinabung.Dihentikan.Sementara
- Published in Berita
Korban Selamat Sinabung Dalam Kondisi Kritis
REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE — Kondisi kedua korban awan panas Gunung Sinabung, Donny Sembiring (70) dan Sehat Sembiring (40) masih dinyatakan kritis. Saat ini keduanya masih dalam perawatan intensif di ruang ICU RS Efarina Etaham.
Menurut dokter yang menangani kedua pasien tersebut, Arna Fransisca mengatakan, keduanya masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Luka bakar yang dideritanya mencapai 60 persen.
“Kalau Surya yang meninggal tadi pagi memang parah, luka bakarnya 70 – 80 persen. Namun dua pasien selamat lainnya, saat ini masih tergolong kritis,” kata Arna saat dihubungi Republika, Ahad (2/2).
Dia menambahkan, kondisi keduanya juga sempat dinyatakan drop tadi sore. Namun pihaknya sudah mengambil tindakan atas situasi tersebut.
Arna mengatakan, saat masuk ke rumah sakit pada Sabtu (1/2) kemarin, ketiganya masih dalam keadaan sadar. Namun setelah operasi, hingga kini, belum bisa dikatakan stabil.
Sebelumnya, Surya Sembiring (24) salah seorang korban awan panas Gunung Sinabung meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya, Dony dan Sehat masih dalam perawatan intensif.
Surya bersama dengan Sehat dan Dony pada Sabtu (1/1) melangsung ziarah ke Desa Sukamekar. Namun pada pukul 10.30 tiba-tiba Gunung tersebut kembali memungeluarkan awan panasnya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/02/02/n0das4-korban-selamat-sinabung-dalam-kondisi-kritis
- Published in Berita
Status Waspada Gunung Kelud di Jawa Timur
REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI — Status Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Desa Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berubah dari sebelumnya aktif normal ke waspada.
Petugas Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul, Ahad (2/2), mengatakan perubahan status itu dilakukan karena ada peningkatan aktivitas di lokasi gunung.
“Perubahan dilakukan per Minggu (2/2) dari aktif normal ke waspada, dan dengan ini kami merekomendasikan agar jarak 2 kilometer dikosongkan (dari aktivitas warga),” katanya ketika dikonfirmasi.
Peningkatan aktivitas itu, kata dia, baru terjadi setelah letusan gunung pada 2007. Gunung yang pernah meletus secara “effusif” atau tertahan itu mulai terlihat ada peningkatan aktivitas sejak Minggu pagi.
Ia menegaskan peningkatan itu tidak ada hubungannya dengan aktivitas di sejumlah gunung berapi lainnya di Indonesia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengaku sudah dihubungi oleh tim pemantau Gunung Kelud tentang kenaikan aktivitas tersebut.
Untuk saat ini, pihaknya sudah meminta agar loket pintu masuk ke lokasi gunung ditutup, serta mengggembok pintu masuk ke lokasi gunung. Di jarak dua kilometer, terdapat pintu masuk yang juga dipasang teralis.
“Kami tutup pintu loket demi menghindari komplain. Kami juga sampai saat ini masih menunggu rekemendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Bandung), karena mereka yang tahu persis,” ucap Edhi.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/02/02/n0d6zv-status-gunung-kelud-naik-menjadi-waspada
- Published in Berita
Gempa Bumi Kejutkan Warga Cilacap
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP — Sejumlah warga Desa Kalikudi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (2/2) sekitar pukul 18.12 WIB, dikejutkan dengan gempa bumi. Meski demikian, guncangan gempa tersebut terasa tidak terlalu kuat dan hanya berlangsung sekitar tiga detik.
Sementara itu, beberapa warga Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, yang merasakan gempa tersebut langsung memukul kentongan. Kendati demikian, gempa tersebut tidak menimbulkan kepanikan warga. Bahkan, warga tetap tenang dan melaksanakan shalat Maghrib seperti biasa.
Siti Marjam, warga setempat, mengaku baru mengetahui jika ada gempa setelah diberi tahu anaknya yang sedang di dalam kamar. “Kebetulan saya sedang menggendong cucu karena ibunya sedang mengambil air wudu di belakang. Tiba-tiba anak saya teriak kalau ada gempa dan setelah saya lihat ke atas, lampu tampak bergoyang,” katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Ahmad Lani mengatakan bahwa gempa yang terjadi sekitar pukul 18.12 WIB tersebut berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR). “Pusat gempa berlokasi di 8,38 derajat lintang selatan dan 109,28 derajat bujur timur atau sekitar 138 kilometer barat daya Banjarnegara dengan kedalaman 33 kilometer,” katanya.
Jika mengacu pada gempa yang terjadi pada tanggal 25 Januari 2014 yang berkekuatan 6,5 SR, pusat gempa yang terjadi pada hari Ahad (2/2) diperkirakan berada di barat daya Kebumen atau selatan Adipala.
Pada 25 Januari lalu gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang Cilacap. Pusat gempa tersebut berlokasi di 8,48 derajat lintang selatan dan 109,17 derajat bujur timur atau 104 kilometer barat daya Kebumen dengan kedalaman 48 kilometer.
sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/14/02/02/n0dcwr-gempa-bumi-kejutkan-warga-cilacap
- Published in Berita